Cher Ami adalah nama seekor merpati pos betina dengan warna tritis (Blue Cek), yang memiliki kisah heroik semasa perang dunia pertama. Nama Cher Ami sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya “Halo Kawan”. Merpati pos ini merupakan donasi dari komunitas peternak merpati pos di Inggris untuk divisi U.S. Army Signal Corps yang bertugas di Prancis selama perang dunia pertama. Cher Ami dianggap sebagai pahlawan karena berhasil menyelamatkan Divisi ke-77 pada pertempuran di Argonne tahun 1918.
Berawal pada terperangkapnya satu batalyon di medan pertempuran. Pasukan tersebut berada pada posisi di tengah-tengah pertempuran antara pihak Jerman dan pihak sekutu. Pihak Jerman tentu meyerang terus posisi pasukan yang sudah tersudut itu. Sementara pihak sekutu pun karena tidak mengenali posisi pasukan Divisi ke-77dengan tidak sengaja menjatuhkan serangan alteleri pada mereka. Kondisi pasukan tidak banyak memiliki opsi saat itu, karena perbekalan dan amunisi sudah habis. Ditambah banyak yang terluka hingga menyulitkan evakuasi.
Ditengah ketebatasan pilihan tersebut Major Charles Whittlesey pada 3 Oktober 1918 mencoba mengirim pesan ke pusat komando melalui seekor merpati pos. Isi pesan pertamanya,”Banyak yang terluka. Kami tidak bisa mengungsi”. Merpati pertama ini gagal pulang ke kandangnya karena ditembak jatuh oleh Jerman. Kemudian segera menyusul pesan kedua dengan menggunakan merpati lain. Isi pesan keduanya,”Pasukan mulai menderita. Bisakah bala bantuan dikirim?”. Merpati kedua ini pun gagal pulang ke kandang karena ditembak jatuh oleh pasukan Jerman.
Harapan tinggal pada seekor merpati dan Cher Ami adalah merpati terkahir yang masih ada. Segera pesan ketiga dikirim melaluinya. Isi pesan disematkan pada tabung di kaki kirinya,” Kami ada di sepanjang jalan paralel ke 276,4. Artileri kita sendiri menjatuhkan rentetan langsung pada kami. Demi Tuhan, hentikan”. Cher Ami coba pulang ke kandangnya dan pihak Jerman melihatnya saat mulai mengangkasa. Untuk beberapa saat Cher Ami terbang diudara dengan desingan peluru disekitarnya. Hingga pada saat berikutnya dia berhasil ditembak oleh pihak Jerman, hingga jatuh. Tapi Cher Ami bangkit lagi dan terbang ke kandangnya. Saat sampai di kandang (pusat komando) kondisinya sangat parah, berlumuran darah dengan luka tembak di dada, dengan mata yang buta satu dan kaki kanannya menggelantung. Tapi Cher Ami berhasil menyampaikan pesan hingga menyelamat pasukan dari Divisi ke-77. Cher Ami berhasil terbang dari jarak sekitar 25 mil dalam waktu sekitar 65 menit.
Kondisi Cher Ami
Karena jasanya pasukan dari Divisi ke-77 menjadikannya sebagai pahlawan. Tim medis dari angkatan darat berusaha menyelamatkan sang pahlawan dari kondisinya. Hanya saja kaki kanannya tak tertolong. Kemudian oleh tim medis dibuatkan kaki palsu dari kayu sebagai pengganti kaki kanan yang hilang. Semasa menjalankan tugasnya pada perang dunia pertama Cher Ami berhasil menyampaikan 12 pesan penting ke pusat komando. Hingga dia dianugrahi medali Croix de Guerre sebagai bintang jasa oleh pemerintah Prancis. Cher Ami mati karena sakit yang diderita akibat luka-lukanya semasa perang. Dia mati di Fort Monmouth, New Jersey US pada tanggal 13 Juni 1919.
NB:
Bintang jasa Croix de Guerre diberikan oleh pemerintah Prancis pada prajurit yang berjasa pada masa perang 1914-1918, baik prajurit Prancis maupun sekutunya.