animasi blog

Soaring










Gambar dari Mas Nino. Merpatipos.info
 
 









Saat kita melepas merpati pos, baik latihan maupun lomba di suatu lokasi maka burung akan berputar beberapa kali. Kadang membentuk lingkaran besar, kadang kecil. Kadang satu kali, kadang beberapa kali. Setelah melakukan putaran pada lokasi lepasan, maka burung akan segera meluncur pada satu arah. Banyak pemain merpati pos yang mengartikannya bahwa burung sedang mencari arah pulang. Bila banyak putarannya, maka akan diartikan burung masih belum mapan arah pulang. Sebaliknya bila hanya melakukan sekali putaran atau malah langsung menuju arah pulang, maka akan diartikan burung sudah mapan arah pulang.Ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar.

          Tergelitik pada laporan dari konveyor saat lepasan lomba Cepu 4X-KRPC, dimana pelepasan dilakukan pada titik yang sama. Pada pelepasan Cepu Pertama dilaporkan burung berputar 2X sebelum menuju Jakarta. Dengan pemahaman seperti pada umumnya pemain merpati pos. Maka pada penerbangan perdana, sangat bisa dimaklumi bila burung merncari arah pulang. Kemudian pada penerbangan Cepu Kedua, dilaporkan kalau burung hanya berputar satu kali dan langsung menuju Jakarta. Lagi-lagi sangat bisa dimaklumi, dengan pemahaman burung pernah dilepas pada lokasi yang sama. Tentu sudah paham betul dengan arah dan lokasinya. Maka tidak perlu untuk berputar berkali-kali lagi di lokasi pelepasan. Sampailah pada penerbangan Cepu Ketiga, dilaporkan burung berputar 2X dilokasi pelepasan… Lho kok masih mencari arah juga? Harusnya bila mengikuti urutan logika maka burung hanya perlu satu kali untuk berputar atau kalo perlu tidak harus berputar.

          Penasaran karena datanya tidak singkron dengan konsep yang dipahami oleh banyak orang selama ini, maka saya coba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi saat burung dilepas pada lokasi. Dengan bantuan mesin pencari google, saya coba masukan beberapa kata kunci. Hingga akhirnya muncul kata “Soaring”. Kurang lebih kalo diterjemahkan kutipannya,”Salah satu kemampuan yang dimiliki burung-burung yang biasa bermigrasi.” Waduh, apa pula artinya istilah ini ? Bermodalkan kata tersebut, saya coba menggali lebih dalam lagi arti dan maknanya. Kata tersebut lebih populer pada dunia penerbangan. Baik pesawat berawak, maupun tak berawak sejenit remote control. Pada dunia burung, hanya burung-burung tertentu yang memiliki kemampuan ini.


          Soaring berasal dari kata dasar to SOAR, yang artinya membumbung tinggi. Ini adalah salah satu tehknik terbangyang dimiliki merpati pos. Saat dilepas, merpati pos akan mempelajari situasi udara di sekitar lokasi lepasan. Baik tekanannya, kuat arusnya maupun arahnya. Merpati pos akan memanfaatkan situasi udara yang ada di lokasi lepasan dengan tujuan menghemat tenaganya. Kondisi udara di lokasi akan dimanfaat untuk membumbung tinggi sampai mencapai tingkat kenyaman yang diperlukan. Ini adalah cara take off atau take flight merpati pos dari landasannya. Kira-kira penjelasan mudahnya, merpati pos berusaha mengendarai angin untuk naik ke atas saat lepas landas. SOARING terbagi menjadi 3 jenis, berikut ketiga jenis yang akan kita pelajari dalam materi ini :

  • ·         Pertama adalah Thermal Soaring.
Yaitu membumbung ke atas dengan memanfaat perbedaan suhu udara yang ada.  Dari gambar dibawah dapat kita simpulkan bahwa merpati yang terbang dengan teknik Thermal Soaring akan berputar seperti Halilintar dan akan menusuk pada arah jam 10 menuju ke arah jam 4, setelah itu kembali berputar keatas seperti semula.





  • ·         Kedua adalah Slope Soaring.
Yaitu membumbung tinggi mengikuti naiknya arus udara ke arah atas saat angin membentur penghalang seperti tebing dan gunung.







  • ·         Ketiga adalah Dynamic Soaring.
Yaitu memanfaatkan perbedaan kecepatan angin yang ada. Semakin mendekati tanah maka semakin berkurang kecepatan anginnya. Pemanfaat kondisi ini menggunakan beberapa tahapan, oleh karenanya dinamakan Soaring yang dinamis.









Soaring berbeda dengan gliding, walau keduanya sama-sama tehknik terbang yang dimiliki oleh merpati pos. Gliding adalah bergerak melayang di udara tanpa mengepakkan sayap. Bahasa populernya di lapangan adalah mablang atau baplang. Ini juga salah satu cara untuk menghemat tenaga saat terbang. Ada lagi tehknik terbang lain yaitu Hovering, Hovering adalah melayang di udara pada jangka waktu tertentu. Hanya saja tehknik ini tidak terlalu diperlukan untuk terbang menuju kandang. Kecuali saat akan mendarat di kandang. Burung Kolibri lebih banyak menggunakan tehknik ini saat menghisap madu bunga. Atau kampret saat memakan buah di atas pohon. Dari gambaran di atas, semakin jelas bahwa merpati pos memang burung yang cerdas.


Dikutip dari     : Merpatipos.info
Pengarang       : Mas Nino
Editor              : Fiqri Habibi