|
Saat
kita melepas merpati pos, baik latihan maupun lomba di suatu lokasi maka burung
akan berputar beberapa kali. Kadang membentuk lingkaran besar, kadang kecil.
Kadang satu kali, kadang beberapa kali. Setelah melakukan putaran pada lokasi
lepasan, maka burung akan segera meluncur pada satu arah. Banyak pemain merpati
pos yang mengartikannya bahwa burung sedang mencari arah pulang. Bila banyak
putarannya, maka akan diartikan burung masih belum mapan arah pulang.
Sebaliknya bila hanya melakukan sekali putaran atau malah langsung menuju arah
pulang, maka akan diartikan burung sudah mapan arah pulang.Ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar.
Tergelitik pada laporan dari konveyor
saat lepasan lomba Cepu 4X-KRPC, dimana pelepasan dilakukan pada titik yang
sama. Pada pelepasan Cepu Pertama
dilaporkan burung berputar 2X sebelum menuju Jakarta. Dengan pemahaman seperti
pada umumnya pemain merpati pos. Maka pada penerbangan perdana, sangat bisa
dimaklumi bila burung merncari arah pulang. Kemudian pada penerbangan Cepu Kedua, dilaporkan kalau burung
hanya berputar satu kali dan langsung menuju Jakarta. Lagi-lagi sangat bisa
dimaklumi, dengan pemahaman burung pernah dilepas pada lokasi yang sama. Tentu
sudah paham betul dengan arah dan lokasinya. Maka tidak perlu untuk berputar
berkali-kali lagi di lokasi pelepasan. Sampailah pada penerbangan Cepu Ketiga,
dilaporkan burung berputar 2X dilokasi pelepasan… Lho kok masih mencari arah
juga? Harusnya bila mengikuti urutan logika maka burung hanya perlu satu kali
untuk berputar atau kalo perlu tidak harus berputar.
Penasaran karena datanya tidak singkron dengan konsep yang dipahami
oleh banyak orang selama ini, maka saya coba mencari tahu apa sebenarnya
yang terjadi saat burung dilepas pada lokasi. Dengan bantuan mesin pencari
google, saya coba masukan beberapa kata kunci. Hingga akhirnya muncul kata “Soaring”. Kurang lebih kalo
diterjemahkan kutipannya,”Salah satu
kemampuan yang dimiliki burung-burung yang biasa bermigrasi.” Waduh, apa
pula artinya istilah ini ? Bermodalkan kata tersebut, saya coba menggali lebih
dalam lagi arti dan maknanya. Kata tersebut lebih populer pada dunia
penerbangan. Baik pesawat berawak, maupun tak berawak sejenit remote control.
Pada dunia burung, hanya burung-burung tertentu yang memiliki kemampuan ini.
Soaring berasal dari kata dasar to SOAR, yang artinya membumbung tinggi. Ini adalah salah
satu tehknik terbangyang dimiliki merpati pos. Saat dilepas, merpati pos akan
mempelajari situasi udara di sekitar lokasi lepasan. Baik tekanannya, kuat
arusnya maupun arahnya. Merpati pos akan memanfaatkan situasi udara yang ada di
lokasi lepasan dengan tujuan menghemat tenaganya. Kondisi udara di lokasi akan
dimanfaat untuk membumbung tinggi sampai mencapai tingkat kenyaman yang
diperlukan. Ini adalah cara take off atau take flight merpati pos dari
landasannya. Kira-kira penjelasan mudahnya, merpati pos berusaha mengendarai
angin untuk naik ke atas saat lepas landas. SOARING terbagi menjadi 3 jenis,
berikut ketiga jenis yang akan kita pelajari dalam materi ini :
- · Pertama adalah Thermal Soaring.
Yaitu
membumbung ke atas dengan memanfaat perbedaan suhu udara yang ada. Dari gambar dibawah dapat kita simpulkan bahwa
merpati yang terbang dengan teknik Thermal Soaring akan berputar seperti
Halilintar dan akan menusuk pada arah jam 10 menuju ke arah jam 4, setelah itu
kembali berputar keatas seperti semula.
- · Kedua adalah Slope Soaring.
Yaitu
membumbung tinggi mengikuti naiknya arus udara ke arah atas saat angin
membentur penghalang seperti tebing dan gunung.
- · Ketiga adalah Dynamic Soaring.
Yaitu
memanfaatkan perbedaan kecepatan angin yang ada. Semakin mendekati tanah maka
semakin berkurang kecepatan anginnya. Pemanfaat kondisi ini menggunakan
beberapa tahapan, oleh karenanya dinamakan Soaring yang dinamis.
Soaring
berbeda dengan gliding, walau
keduanya sama-sama tehknik terbang yang dimiliki oleh merpati pos. Gliding
adalah bergerak melayang di udara tanpa mengepakkan sayap. Bahasa populernya di
lapangan adalah mablang atau baplang. Ini juga salah satu cara untuk menghemat
tenaga saat terbang. Ada lagi tehknik terbang lain yaitu Hovering, Hovering adalah
melayang di udara pada jangka waktu tertentu. Hanya saja tehknik ini tidak
terlalu diperlukan untuk terbang menuju kandang. Kecuali saat akan mendarat di
kandang. Burung Kolibri lebih banyak menggunakan tehknik ini saat menghisap
madu bunga. Atau kampret saat memakan buah di atas pohon. Dari gambaran di
atas, semakin jelas bahwa merpati pos memang burung yang cerdas.
Dikutip dari : Merpatipos.info
Pengarang : Mas Nino
Editor :
Fiqri Habibi